Saturday, May 26, 2007

HUT Telkomsel

Pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2007 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Telkomsel ke 12. Dengan mengusung tema Menjangkau Seluruh Generasi, Telkomsel ingin memplokamirkan produk2nya digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak2 sampai kakek-nenek, dari wong alit (orang kecil) sampe wong gede (para penggede). Pada ultah ke 12 ini Telkomsel , alhamdulillah, masih menjadi pilihan nomor 1 masyarakat Indonesia. 40 juta lebih pengguna selular di Indonesia kepincut dengan produk Telkomsel. Itu berarti sekitar 52% pemakai jaringan selular berbasis GSM menggunakan HALO, As atau simPATI. Terima kasih kepada semua yang telah mempercayakan layanan selularnya kepada kami. Dalam rangka ultah GraPARI Lhokseumawe mengadakan beberapa kegiatan untuk turut memeriahkan perayaan tasyakuran ini. Antara lain:

Khitan Massal

Sebagai wujud syukur atas keberlangsungan perusahaan ini, kami melakukan khitanan massal gratis untuk anak Yatim dan Fakir Miskin yang ada di wilayah sekitar GraPARI Lhokseumawe. Ada 28 anak yang bersedia dikhitan. Sebelum dikhitan ada ritual adat Aceh yang disebut Peseujuk. Ritual doa yang sering digunakan untuk mengiringi acara2 seperti ini. Mungkin tak ubahnya seperti Ratiban, Maulidan atau Marhabanan kalau di Betawi/Jakarta. Yang sedikit beda, di ritual Peseujuk ada memercikkan air yang telah didoakan ke anak2 yang akan dikhitan. Juga ada adegan seperti orang melemparkan benih padi di sawah. Nah yang disebarkan itu berupa seperti gabah padi, terigu dan --- gw lupa. Ketika gw konfirmasi dengan ustadz Yusron -pengajar ngaji di Masjid Raya Baitul Rahman- mengenai ritual ini, beliau menjelaskan bahwa ada kepercayaan di tengah2 masyarakat bahwa jika ada sesuatu yang tidak baik terjadi pada orang yang tidak di-peseujuk- maka ada anggapan itu terjadi karena tidak dilakukan Peusejuk. "Nah pemahaman ini yang berbahaya" kata ustadz Yusron.

Sumbangan untuk 3 Yayasan

Ada tiga yayasan sosial yang diberikan bantuan berupa cash money 1jt untuk operasional kegiatan di yayasan2 tsb. Hal ini pun dalam rangka berbagi kebahagiaan dan rasa syukur kami. Kami berharap agar kiranya kami memperoleh keberkahan dalam menjalankan perusahaan ini, tempat kami semua menggantungkan rizki dan penghasilan. Kiranya sumbangan ini berbuah do'a yang mustajab bagi kelangsungan bisnis kami. Ketiga yayasan tsb adalah:
- PKPU Lhokseumawe
- Yayasan Yatim-Piatu Muhammadiyah Lhokseumawe
- Lembaga Tahfidz Al Qur'an

Olympiasel GraPARI

Mulai jum'at malem 25 Mei 2007 pertandingan antara karyawan Telkomsel, kiSEL dan outsource lainnya digelar di GraPARI. Pertandingan catur perseorangan memperebutkan piala "Gengsi". Pecatur2 handal dengan elo rating minimal 2700 (taela) siap bertanding. Ada unggulan yang langsung masuk kotak karena kalah pada pertandingan perdana. He he he, makanya hati2 ama kuda hitam.

Fun Games

Fun Games dipusatkan di pantai Rancung Arun. Peserta yang hadir tambah banyak, termasuk TPR. Ada games memasukkan paku ke botol, tarik tambang dan sepak bola pentai. Keluarga gw semua ikut. teteh juga ikut. Yang menarik games ini dilakukan di "Pulau Surut". Dimana tuh? Pulau dimaksud adalah pulau yang muncul ketika air laut surut. Letaknya masih dilokasi wisata Rancung. Yang namanya permainan, meski usia sudah bukan anak-anak lagi tapi games tetap meriah dan ngotot. Arief, staff CAM, memandu acara dengan baik. Banyak hal yang dapat diambil dari permainan ini. Yang paling penting adalah kerja sama dan komunikasi. Semoga semua pihak dapat mengambil hikmah dibalik permainan ini.

Friday, May 25, 2007

I s b a l

Tanya
Assalamualaikum
Ustadz, saya ada pertanyaan:
sebenarnya bagaimana hukumnya isbal/ memanjangkan kain sampai melebihi mata kaki untuk laki-laki? Ada yang mengatakan masih terdapat perbedaan pendapat dan mengatakan bolehnya isbal karena dalam menghukumi suatu perbuatan juga harus melihat kondisi sosioantropologi zaman nabi dulu. Mohon penjelasan selengkapnya.

Terima kasih atas perhatian dan bantuannya

Ipung

Ipung Notoatmojoipunxx at eramuslim.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Perbedaan pendapat tentang isbal memang sudah lama ada, bukan sebuah hal yang qath'i, meski ada sebagian kalangan yang agaknya tetap memaksakan pendapatnya. Hal itu wajar dan kita harus berlapang dada.

Walaupun sesungguhnya perbedaan pendapat itu tidak bisa dipungkiri. Sebagian mengatakan bahwa memanjangkan kain atau celana di bawah mata kaki hukumnya mutlak haram, apapun motivasinya. Namun sebagian lainnya mengatakan tidak mutlak haram, karena sangat tergantung motivasi dan niatnya.

1. Pendapat Yang Mengatakan Mutlak Haram

Tidak sulit untuk mencari literatur pendapat yang mengharamkan isbal secara mutlak. Fatwa-fatwa dari kalangan ulama Saudi umumnya cenderung memutlakkan keharaman isbal.

Kalau boleh disebut sebagai sebuah contoh, ambillah misalnya fatwa Syeikh Bin Baz rahimahullah. Jelas dan tegas sekali beliau mengatakan bahwa isbal itu haram, apapun alasannya. Dengan niat riya' atau pun tanpa niat riya'. Pendeknya, apapun bagian pakaian yang lewat dari mata kaki adalah dosa besar dan menyeret pelakunya masuk neraka.

Beliau amat serius dalam masalah ini, sampai-sampai fatwa beliau yang paling terkenal adalah masalah keharaman mutlak perilaku isbal ini. Setidaknya, fatwa inilah yang selalu dan senantiasa dicopy-paste oleh para murid dan pendukung beliau, sehingga memenuhi ruang-ruang cyber di mana-mana. Berikut ini adalah salah satu petikan fatwa beliau:

"Apa yang di bawah kedua mata kaki berupa sarung maka tempatnya di Neraka" [Hadits Riwayat Bukhari dalam sahihnya]

"Ada tiga golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah di hari Kiamat, tidak dilihat dan tidak disucikan (dari dosa) serta mendapatkan azab yang sangat pedih, yaitu pelaku Isbal (musbil), pengungkit pemberian dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu." (HR Muslim)

Kedua hadits ini dan yang semakna dengannya mencakup orang yang menurunkan pakaiannya (isbal) karena sombong atau dengan sebab lain. Karena Rasulullah SAW mengucapkan dengan bentuk umum tanpa mengkhususkan. Kalau melakukan Isbal karena sombong, maka dosanya lebih besar dan ancamannya lebih keras.

Tidak boleh menganggap bahwa larangan melakukan Isbal itu hanya karena sombong saja, karena Rasullullah SAW tidak memberikan pengecualian hal itu dalam kedua hadist yang telah kita sebutkan tadi, sebagaiman juga beliau tidak memberikan pengecualian dalam hadist yang lain.

Beliau SAW menjadikan semua perbuatan isbal termasuk kesombongan karena secara umum perbuatan itu tidak dilakukan kecuali memang demikian. Siapa yang melakukannya tanpa diiringi rasa sombong maka perbuatannya bisa menjadi perantara menuju ke sana. Dan perantara dihukumi sama dengan tujuan, dan semua perbuatan itu adalah perbuatan berlebihan-lebihan dan mengancam terkena najis dan kotoran.

Adapun Ucapan Nabi SAW kepada Abu Bakar As Shiddiq ra. ketika berkata: Wahai Rasulullah, sarungku sering melorot (lepas ke bawah) kecuali aku benar-benar menjaganya. Maka beliau bersabda: "Engkau tidak termasuk golongan orang yang melakukan itu karena sombong." [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Yang dimaksudkan oleh oleh Rasulullahbahwa orang yang benar-benar menjaga pakaiannya bila melorot kemudian menaikkannya kembali tidak termasuk golongan orang yang menyeret pakaiannya karena sombong. Karena dia (yang benar-benar menjaga ) tidak melakukan Isbal. Tapi pakaian itu melorot (turun tanpa sengaja) kemudian dinaikkannya kembali dan menjaganya benar-benar. Tidak diragukan lagi ini adalah perbuatan yang dimaafkan.

Adapun orang yang menurunkannya dengan sengaja, apakah dalam bentuk celana atau sarung atau gamis, maka ini termasuk dalam golongan orang yang mendapat ancaman, bukan yang mendapatkan kemaafan ketika pakaiannya turun. Karena hadits-hadits shahih yang melarang melakukan Isbal besifat umum dari segi teks, makna dan maksud.
Maka wajib bagi setiap muslim untuk berhati-hati terhadap Isbal. Dan hendaknya dia takut kepada Allah ketika melakukannya. Dan janganlah dia menurunkan pakaiannya di bawah mata kaki dengan mengamalkan hadits-hadits yang shahih ini. Dan hendaknya juga itu dilakukan karena takut kepada kemurkaan Alllah dan hukuman-Nya. Dan Allah adalah sebaik-baik pemberi taufiq.

[Fatwa Syaikh Abdul Aziz Ibn Abdullah Ibn Bazz dinukil dari Majalah Ad Da'wah hal 218]
2. Pendapat Yang Mengharamkan Bila Dengan Niat Riya'

Sedangkan pendapat para ulama yang tidak mengharamkan isbal asalkan bukan karena riya, di antaranya adalah pendapat Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang yang dengan sukses menulis syarah (penjelasan) kitab Shahih Bukhari. Kitab beliau ini boleh dibilang kitab syarah yang paling masyhur dari Shahih Bukhari. Beliau adalah ulama besar dan umat Islam berhutang budi tak terbayarkan kepada ilmu dan integritasnya.

Khusus dalam masalah hukum isbal ini, beliau punya pendapat yang tidak sama dengan Syeikh Bin Baz yang hidup di abad 20 ini. Beliau memandang bahwa haramnya isbal tidak bersifat mutlak. Isbal hanya haram bila memang dimotivasi oleh sikap riya'. Isbal halal hukumnya bila tanpa diiringi sikap itu.

Ketika beliau menerangkan hukum atas sebuah hadits tentang haramnya isbal, beliau secara tegas memilah maslah isbal ini menjadi dua.
Pertama, isbal yang haram, yaitu yang diiringi sikap riya'.
Kedua, isbal yang halal, yaitu isbal yang tidak diiringi sikap riya'. Berikut petikan fatwa Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.

وفي هذه الأحاديث أن إسبال الإزار للخيلاء كبيرة, وأما الإسبال لغير الخيلاء فظاهر الأحاديث تحريمه أيضا, لكن استدل بالتقييد في هذه الأحاديث بالخيلاء على أن الإطلاق في الزجر الوارد في ذم الإسبال محمول على المقيد هنا, فلا يحرم الجر والإسبال إذا سلم من الخيلاء
Di dalam hadits ini terdapat keterangan bahwa isbal izar karena sombong termasuk dosa besar. Sedangkan isbal bukan karena sombong (riya'), meski lahiriyah hadits mengharamkannya juga, namun hadits-hadits ini menunjukkan adalah taqyid (syarat ketentuan) karena sombong. Sehingga penetapan dosa yang terkait dengan isbal tergantung kepada masalah ini. Maka tidak diharamkan memanjangkan kain atau isbalasalkan selamatdari sikap sombong. (Lihat Fathul Bari, hadits 5345)

Al-Imam An-Nawawi

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah adalah ulama besar di masa lalu yang menulis banyak kitab, di antaranya Syarah Shahih Muslim. Kitab ini adalah kitab yang menjelaskan kitab Shahih Muslim. Beliau juga adalah penulis kitab hadits lainnya, yaitu Riyadhus-Shalihin yang sangat terkenal ke mana-mana. Termasuk juga menulis kitab hadits sangat populer, Al-Arba'in An-Nawawiyah. Juga menulis kitab I'anatut-Thalibin dan lainnya.

Di dalam Syarah Shahih Muslim, beliau menuliskan pendapat:

وأما الأحاديث المطلقة بأن ما تحت الكعبين في النار فالمراد بها ما كان للخيلاء, لأنه مطلق, فوجب حمله على المقيد. والله أعلم

Adapun hadits-hadits yang mutlak bahwa semua pakaian yang melewati mata kaki di neraka, maksudnya adalah bila dilakukan oleh orang yang sombong. Karena dia mutlak, maka wajib dibawa kepada muqayyad, wallahu a'lam.

والخيلاء الكبر. وهذا التقييد بالجر خيلاء يخصص عموم المسبل إزاره ويدل على أن المراد بالوعيد من جره خيلاء. وقد رخص النبي صلى الله عليه وسلم في ذلك لأبي بكر الصديق رضي الله عنه, وقال, " لست منهم " إذ كان جره لغير الخيلاء

Dan Khuyala' adalah kibir (sombong). Dan pembatasan adanya sifat sombong mengkhususkan keumuman musbil (orang yang melakukan isbal) pada kainnya, bahwasanya yang dimaksud dengan ancaman dosa hanya berlaku kepada orang yang memanjangkannya karena sombong. Dan Nabi SAW telah memberikan rukhshah (keringanan) kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq ra seraya bersabda, "Kamu bukan bagian dari mereka." Hal itu karena panjangnya kain Abu Bakar bukan karena sombong.

Maka klaim bahwa isbal itu haram secara mutlak dan sudah disepakati oleh semua ulama adalah klaim yang kurang tepat. Sebab siapa yang tidak kenal dengan Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Al-Imam An-Nawawi rahimahumallah. Keduanya adalah begawan ulama sepanjang zaman. Dan keduanya mengatakan bahwa isbal itu hanya diharamkan bila diiringi rasa sombong. Maka haramnya isbal secara mutlak adalah masalah khilafiyah, bukan masalah yang qath'i atau kesepakatan semua ulama. Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Dan itulah realitasnya.

Pendapat mana pun dari ulama itu, tetap wajib kita hormati. Sebab menghormati pendapat ulama, meski tidak sesuai dengan selera kita, adalah bagian dari akhlaq dan adab seorang muslim yang mengaku bahwa Muhammad SAW adalah nabinya. Dan Muhammad itu tidak diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlaq.

Pendapat mana pun dari ulama itu, boleh kita ikuti dan boleh pula kita tinggalkan. Sebab semua itu adalah ijtihad. Tidak ada satu pun orang yang dijamin mutlak kebenaran pendapatnya, kecuali alma'shum Rasulullah SAW. Selama seseorang bukan nabi, maka pendapatnya bisa diterima dan bisa tidak.

Bila satu ijtihad berbeda dengan ijtihad yang lain, bukan berarti kita harus panas dan naik darah. Sebaliknya, kita harus mawas diri, luas wawasan dan semakin merasa diri bodoh. Kita tidak perlu menjadi sok pintar dan merasa diri paling benar dan semua orang harus salah. Sikap demikian bukan ciri thalabatul ilmi yang sukses, sebaliknya sikap para juhala' (orang bodoh) yang ilmunya terbatas.

Semoga Allah SWT selalu menambah dan meluaskan ilmu kita serta menjadikan kita orang yang bertafaqquh fid-din, Amin Ya Rabbal 'alamin.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc
source : eramuslim.com
Lhokseumawe, Jum'at 25 Mei 2007

Thursday, May 24, 2007

Betawi vs Betawi

Pagi-pagi disuguhi berita tentang keributan yang terjadi di bawah jalan layang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 1 orang meninggal di lokasi kejadian, 1 lagi meninggal setelah 30 menit dirawat di RS, dua orang luka parah bersimbah darah. Miris, gampang sekali nyawa melayang untuk urusan yang tidak jelas. Yang lebih miris bentrokan terjadi antara dua ormas pemuda Betawi, antara FBR (Forum Betawi Rempug) versus IKB (Ikatan Keluarga Betawi). Keduanya menolak jika dikatakan pemicunya adalah rebutan lahan parkir dan uang jago. Lantas apa? Lebih lengkapnya

Sebagai orang Betawi, gw turut prihatin dan malu. Betawi yang dikenal ramah dan relijius sekarang berubah menjadi arogan dan preman. Betawi yang gw kenal, taat dan fanatik dengan Islam meskipun dalam kesehariannya belum tentu islami. Sekarang keadaan banyak berubah. Memang tidak selayaknya membanggakan asal usul. Karena itu kebanggaan-kebanggaan jahiliyyah.

Laa izzata illa bil Islam = Tidak ada izzah (harga diri) kecuali dengan Islam.
Lhokseumawe, 24 Mei 2007

Wednesday, May 23, 2007

Kunjungan SQ

Tama, spv Service Quality regional Sumbagut sedang mengadakan Roadshow ke GraPARI-GraPARI yang ada di wilayah Sumbagut. Lokasi yang pertama dikunjungi adalah Lhokseumawe. Kalau dikatakan ada kaitannya dengan performansi regional Sumbagut, sudah pasti ada. Karena sebagaimana diketahui Sumbagut di kuartal 1 tahun 2007 ini menempati posisi yang sangat tidak mengenakkan. Terakhir mengenai hasil Mysteri Shopping dimana Sumbagut paling buncit dari 9 regional yang ada. Bukan cuma itu, nilainya pun di bawah target 85%. Jadilah Tama di'roadshow'kan ke GraPARI-GraPARI. :)

"Selamat datang di Lhokseumawe Tem!"

Olympiasel

Olympiasel Rabu 23 Mei 2007 di GOR (Gelanggang Olah Raga) Brojosumantri Kuningan diadakan perhelatan olah raga nasional Telkomsel yang diberi nama Olympiasel. Kali ini sudah yang ketiga dilakukan secara nasional. Yang pertama -kalo gak salah- tahun 2000 ketika Telkomsel berulang tahun yang ke 5. Pesertanya dari 5 Area: Area I Sumatra, Area II Jabotabek-Jabar, Area III Jateng - Jatim - Bali - Nusra, Area IV Sulmalirja dan Area V Kantor Pusat.

Kali ini gw gak ikutan, kalah ketika seleksi. Masih belum puas dengan sistem seleksi di sini. Bertanding secara online, yang tingkat kejujuran permainan hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Maklum saja yang ikut seleksi dari wilayah yang berjauhan, ada yang dari Sumbagsel, Sumbagteng dan Sumbagut. Untuk bertemu head to head agak susah, maka sistem seleksi secara online jadi pilihan. Kita tunggu aja hasilya.

Pengumuman Hasil Seleksi Haji Telkomsel 2007

Sore sekitar jam 17.05 WIB masuk ke inbox email gw pengumuman hasil Seleksi Haji tahun 2007. Adalah H. Soewarno sebagai salah seoarang panitia yang membroadcast ke milis muslim-l. Ada 13 karyawan Telkomsel yang berangkat ke tanah suci atas biaya full dari perusahaan. Angka Tiga Belas adalah angka yang dihasilkan dari 1:200 populasi karyawan muslim di Telkomsel. Saat ini jumlah karyawan muslim yang bekerja di Telkomsel adalah2.789.


Ada beberapa nama yang gak asing bagi gw yang berangkat menjadi kafilah Haji Telkomsel gelombang ke 7 (Haji Abidin diadakan sejak 2003) an : Ade Muzawir, Amroni Mas'ud, Tjahyono alias Jajo dan Hening (istrinya Arfansyah, keduanya karywan Telkomsel). 'Ala kulli haal selamat kepada semua Calhaj (Calon Haji) Telkomsel. Semoga Alloh menerima hajji antum semua.
Labbayka Allohumma labbayk, Labbayka laa syariika laka labbayk. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulka, laa syariika laka.

Aku penuhi panggilanMu ya Rabb, aku penuhi. Aku penuhi panggilanMU, tiada sekutu bagiMU, Aaku penuhi panggilanMU. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kekuasaan adalah milikMu semata, tiada sekutu bagiMU
Lhokseumawe, 23 Mei 2007

Tuesday, May 22, 2007

Spontan Uhuyy...!

Tahun 2003 gw sempet kirim video singkat berdurasi 1 menit 16 detik ke Spontan. Oleh team kreatif Spontan video yang gw kirim ditayangkan pada sore hari. Ada dua video kiriman pemirsa yang ditayangkan waktu itu. Sayang gw sendiri gak melihat tayangannya. Hasilnya video yang gw beri judul Ngantuk Berat cuma dapat nomor dua. Untuk itu gw dapat imbalan berupa uang tunai yang ditransfer ke rekening sejumlah Rp. 300 ribu. Alhamdulillah, lumayan lah. Berawal dari iseng ketika gendong Salman yang lagi ngantuk, trus kebetulan ada kamera nganggur. Gendong Salman dengan tangan kiri dan pegang kamera dengan tangan kanan. Waktunya cukup singkat namun 'moment'-nya dapet.

Kalo kata para Fotografer, yang sulit itu moment-nya. Bagi mereka, mendapatkan moment yang pas punya arti tersendiri, lebih dari sekedar apresiasi yang didapatkan.

Untuk melihat aksi Salman silakan klik di sini

Lhokseumawe, Selasa 22 Mei 2007

Sunday, May 20, 2007

Pantai Ujong Blang

Pantai Ujong Blang termasuk pantai pesisir timur pulau Sumatera. Pantai ini berada di kotamadya Lhokseumawe Aceh Utara. Panjangnya hanya beberapa ratus meter. Tapi inilah ikon pantai Lhokseumawe. Airnya cukup jernih dengan gelombang ombaknya yang tidak terlalu tinggi dan kencang. Di bibir pantai banyak terdapat rumah2 makan singgah, tempat masyarakat sekitar dan pelancong menghabiskan waktu sambil memandangi deburan ombak yang kian kemari. Hari Ahad/Minggu menjadi waktu favorit untuk mengisi liburan di tepi pantai Ujong Blang. Dapat dikatakan kota Lhokseumawe adalah kota dengan sedikit alternatif hiburan dan obyek wisata. Oleh karenanya pantai Ujong Blang menjadi obyek utama warga untuk rehat bersama keluarga atau kekasih tercinta.

Foto Ujong Blang di atas adalah rangkaian foto yang gw susun sehingga menjadi foto panorama. Berkat bantuan HP berkamera digital Nokia N73 dan program aplikasi Photoshop, rangkaian 4 foto berbeda dapat disatukan dan dipoles dengan warna sedikit berbeda. Foto gw ambil Sabtu sore kemarin 19 Mei 2007 sekitar jam 6 sore. Gw ama Fathimah dan Salman sengaja ke Ujong Blang untuk melihat kerusakan yang ditimbulkan oleh gerusan ombak seperti yang ramai diberitakan media cetak dan elektronik. Ketika gw sampai, ada satu eskavator atau yang sejenis sedang membersihkan jalan utama Ujong Blang yang tertutup pasir pantai. Timbunan pasir cukup tinggi, ada sekitar 10-15 cm dan ini sangat mengganggu kelancaran arus kendaraan yang melewati jalan tsb. Gw gak sengaja ingin buat foto panorama tapi ketika melihat hasil jepretan N73 kok kayaknya bagus nih kalo dirangkai, jadilah hasilnya spt gambar di atas.

Mengenai berita tentang gelombang air laut yang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia, alhamdulillah Lhokseumawe tidak terlalu parah. Di Muara Angke Jakarta Utara kemarin ada kabar bahwa air laut pasang menggenangi rumah di sekitar pantai sampai radius 500 meter dari bibir pantai. Alhamdulillah di sini tidak sampai seperti itu dan mudah2an tidak menjadi lebih parah. Amien.

Lhokseumaw
e - Ahad -
20 - Mei - 2007

Friday, May 18, 2007

HarPitNas

Jum'at ini merupakan Harpitnas alias Hari Kejepit Nasional. Karena kemarin Kamis tanggal merah. Katanya kenaikan Yesus Kristus. Jadi Jum'at hari kerja yang posisinya amat sangat tidak menguntungkan, karena berada diantara dua hari libur. Makanya dulu banyak orang yang tidak ketahuan rimbanya, cabut dari kerjaan tanpa alasan. Nah pada pemerintahan SBY-Kalla dibuat peraturan yang disebut Cuti Bersama. Hal ini untuk mengakomodir kecendrungan pegawai (baik PNS maupun Swasta) untuk bolos pada Harpitnas.

Makanya hari ini di GraPARI Lhokseumawe yang masuk 4 orang karyawan organik. Gw, Boedi, Ali dan Rara. Selainnya pada cuti. Gw pun bisa ambil cuti panjang, tapi mau kemana, kan keluarga gw dah di sini semua. Kalo mereka masih di Tangerang, gw dah cabut dari Sabtu kemarin. Jadi cuti seminggu penuh.

Temen Mgr Sumbagut juga pada cuti. Erwin, Ardy, Muji dan Heribertus ambil cuti, long weekend katanya. Mereka berangkat menuju markas masing2 menemui anak dan istri. Kemana Tato, mgr Tanjung Balai Asahan? Dia juga tugas dan ada di GraPARI TBA. Seperti biasa, Heribertus meskipun cuti masih sempet ngabsenin yang masih tugas. Jadilah Heri, Tato dan gw berbalas email.

Dasar Katroo.., Ndesoo, Puas...Puas...!! Itu lontaran yang sering kali keluar kalo Heri dan Tato muncul di email, meniru gaya Tukul Arwana di program Empat Mata. Hm... Semoga keakraban dapat meningkatkan kerjasama diantara kita semua. Sehingga target yang dibebankan menjadi lebih ringan dan lebih mudah tercapai. Amien.

Oh iya, siang ba'da sholat Jum'at gw dapat ransum makan siang dari istri tercinta. Uenak tenan... Makasih ya Cinta. Semoga Alloh membalas semua kebaikan umi dan mengumpulkan kita semua dalam SyurgaNYA.

GraPARI Lhokseumawe
18 Mei 2007

Friday, May 11, 2007

Richtigkeit

von Links: Pani, Chepy, Sa'ad und Tri : Bandung 1992

Awalnya gak ada rencana bikin 'Gank'. Wong pengennye cuma buat kelompok belajar. Maklum dari empat cowok ganteng di atas, cuma gw yang gak pernah dapat bahasa Jerman waktu di SMA. Meski gw jurusan A4 alias Bahasa, yang gw dapet Perancis ama Jepang. Jerman nggak sama sekali. Di kampus gw lah yang paling gak ngerti. Bayangin aje, Dosen cas cis cus dalam bahasa Hitler, sementara gw 'semenjek bujek' berani sumpah baru dapet saat itu. Jadi jangan banyak ngarep. Betul aje hasilnye standar, meski gak ada yang TL (Tidak Lulus).

Kalo mau dibilang bintang, ya Arpani-lah bintangnye. Tauk tuh orang pinter banget (Gw sumpahin tambah pinter lu Pan!). Dari mulai kenal, Pani dah bawa2 buku pelajaran bahasa Jerman. Padahal masih orientasi. Chepy ama Tri juga udah dapet pelajaran Jerman waktu masih 'putih abu-abu'. Tapi kependekarannya masih kalah ama Satria dari Pulau Bangka ini. Padahal Chepy (aslinye sih C*c*p) masih ada turunan Banten :). Mungkin Pani emang udah ditakdirin begitu. Abangnye juga, si Pawi, pakar dalam bahasa Perancis. Semua anak Perancis ngakuin dia 'le Professuer' di jurusannya.


Nah jadilah gw, Chepy, Tri ama sang Punggawa Pani sering ke Museum Gajah, Monas dan Museum Fatahillah untuk nyari Bule -bukan Bulik-. Seringnya jalan dan kesamaan tujuan lah yang akhirnya membuat kami jadi lebih lengket. Persahabatan ternyata gak cuma dalam hal belajar bahasa aja. Di luar kami sering jalan bareng. Bahkan pernah ngamen bareng, sayang gw waktu itu gak ikut, jadi gak bisa cerita banyak.

Dari situlah nama Richtigkeit mulai muncul. Pencetusnya Pani.

Lhokseumawe, Jum'at 11 Mei 2007
Sa'ad, ein von denen

Islam Intensiv Lernen XIV

Islam Intensiv Lernen atau disingkat IIL adalah kegiatan keislaman Jurusan Bahasa Jerman Universitas Negeri Jakarta (dulu IKIP Jakarta) yang dikemas dalam bentuk obrolan dan diskusi juga games selama beberapa hari di luar kota. Biasanya di daerah puncak dan sekitarnya. Hanya IIL pertama yang diadakan di daerah Bekasi Jawa Barat, tepatnya di Komsen, di pesantren milik Ust DR. Ahzami Sami'un Jazuli (ketika itu beliau masih mengambil program Doktoral di Timur Tengah). IIL pertama diadakan dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Ketika itu tahun 1993 dan belum ada kegiatan serupa sebelumnya di Jurusan Bahasa Jerman. Alhamdulillah IIL I cukup sukses, meski banyak kendala. Sepeda motor tua milik Dedi 'der Dicke' (Jerman angkatan 92, temennya Aulia dan Uryadi dosen UNJ sekarang) juga turut berjasa mengantarkan pembicara menuju lokasi. Semoga Alloh membalas kebaikan ente Ded.

Sekarang udah IIL ke berapa ya? Hitung aja sejak 93 sampe 07, berarti udah IIL yang ke empat belas. Subhanalloh! Semoga Alloh memberi keberkahan kepada semua pihak yang telah melestarikan pengkaderan ini. Dari IIL ini banyak mahasiswa yang berubah dan terinspirasi untuk lebih baik lagi, lebih islami, lebih sadar diri dlsb. Adakah yang lebih baik dari proses ini? Proses menuju pencerahan jiwa, proses menuju penyadaran akan hakekat hidup dan kehidupan.

Hidup semakin hari semakin sulit dan semakin berat tantangannya. Dunia kampus adalah dunia yang penuh dengan segala warna kehidupan. Dunia kampus adalah dunia rasional sekaligus irasional, agamis sekaligus hedonis. Di dalamnya dapat kita temukan banyak hal sampai narkoba dan seks bebas. Kenal istilah 'ayam kampus'? Itu salah satu 'kehebatan' dunia kampus, dunia intelek. -semoga gw salah-

Lhokseumawe, Jum'at 11 Mei 2007
Sa'ad, Bahasa Jerman angkatan '90

Peristiwa

Lhokseumawe, 3 Mei 2007

Hardiknas 2007
Rabu, 2 Mei 2007

Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh tiap tanggal 2 Mei , Telkomsel mengadakan kegiatan CSR (Corporate Sosial Responsibilities) berupa pemberian tas sekolah beserta buku dan alt tulis ke sekolah yang ada di lingkungan GraPARI. Kegiatan dilakukan hanya untuk 1 sekolah, boleh SDN, MIN atau SD swasta lainnya dengan bantuan sebanyak 300 paket. Asumsinya 1 kelas berisi 50 orang siswa. Jadi kalau ada 6 kelas (kelas I-VI) maka yang dibutuhkan adalah 300 paket. Sekolah yang kami pilih adalah sekolah SDN IV Muara Dua, masuk wilayah Kandang –ingat kan kasus yang cukup menghebohkan ketika masih konflik dengan tokoh sentral Ahmad Kandang- Lhokseumawe.

Ada yang menarik ketika gw berbicara di depan siswa-siswi SDN IV Muara Dua. Waktu gue tanya apa yang mereka tahu tentang Telkomsel. Dengan keras seorang siswa menjawab:
“Handphone” trus ada juga yang menimpali “isi pulsa”. Semakin dipancing semakin beragam jawabannya. Ada : isi voucher As, kartu simPATI, kartuHALO dan kartuAs. Yang menarik ada jawaban : MERAH.
Bangga juga mendengar jawaban mereka. Ketika ditanya informasi tentang Telkomsel, jawabannya sudah sedemikian lengkap untuk ukuran anak SD pinggiran kota Lhokseumawe.

Yang agak sedikit geli adalah ketika gw bilang bahwa Handphone gw ini tidak bisa digunakan kalau tidak ada kartunya. Nah kartu itulah yang diproduksi Telkomsel. Coba ade-ade lihat HP ana ini? Gw keluari N73. Serempak mereka menjawab: “Sonyericcson...!”. Gw minta siswi depan gw persis membaca tulisan di HP gw. Dia baca N-O-K-I-A. “Baik jadi HP ini merek?” tanya gw sekali lagi “Sonyericsson” jawab siswi tadi seketika. Nah lo? Sudah sedemikian ‘parah’ kah, ‘racun’ Sonyericsson’ membentuk alam bawah sadar anak2 SDN Muara Dua Lhokseumawe. Selamat untuk Sonyericsson yang telah memenangkan Brand Image sampai ke tingkat Sekolah Dasar.


Kapolres Lhokseumawe
Rabu, 3 Mei 2007

Pak Benny adalah pejabat Kapolres Lhokseumawe yang dilantik pada Februari 2007 yang lalu. Sebelumnya adalah pak Mulyatno, omnya akh Wason dari istri. Wason adalah ikhwah Telkomsel Surabaya. Gw gak sempet ketemu pak Mulyatno. Cuma pernah ada orang yang mengaku Kapolres Mulyatno dan minta pinjaman sejumlah 30 jt ke gw atau Telkomsel untuk menjaga nama baiknya di Mabes Polri. Dasar penipu!

Pak Benny Gunawan tampak ramah dan bersahabat. Pertama kenal sepertinya dia orang Jakarta dengan akses e’-nya yang khas. Faisal –Spv Sales- sempat menduga dia orang Batak. Dugaan gw dan Faisal ternyata meleset. Pak Benny ternyata orang Bandung yang sudah bertugas di beberapa wlayah termasuk Batam, Jakarta, Bandung dan Lhokseumawe.

Adalah pak Sarimin –Polisi kawakan bagian pengurusan SIM- yang mengatur silaturahmi ini. Sebagai sama-sama pejabat baru di Lhokseumawe, ada baiknya saling kenal untuk memudahkan koordinasi dan kerjasama. Sebelumnya pak Slamet PJR (Polisi Jalan Raya) sempat mampir ke GraPARI untuk sowan. Pak Slamet adalah teman sekolah Muchtar (Satpam GraPARI). Pak Slamet ini yang dulu sempat nahan SIM gw waktu gw salah jalan dan gak pake Helm. Permasalahan salah jalan dan gak pake Helm dapat diselesaikan Muchtar dengan cepat dan gak keluar uang banyak.


Pindah Kantor
7 Mei 2007

Setelah beberapa pekan selesai pembangunan GraPARI, baru hari senin ini gw pindah kantor. Pindahnya sih gak jauh-jauh, masih di jalan Merdeka. Hanya beberapa ruko dari kantor lama. Jika melihat kebiasaan, mestinya pindah kantor dilakukan tahun 2002. Karena GraPARI Lhokseumawe sudah mulai beroperasi tahun 1997. Bahkan sudah ada sebelum GraPARI Banda Aceh. Dalam perjalanan waktu GraPARI Lhokseumawe sempat ‘diakuisisi’ graPARI Banda dan statusnya menjadi SO (Service Outlet) yang segala sesuatunya menginduk ke Banda. Ketika sebagian Aceh diterpa Tsunami pada 26 Des 2004, -termasuk Banda- pelayanan dipindahkan dari Banda ke Lhokseumawe. Bukan Cuma layanan melainkan juga SDMnya. Pak Asnam –mgr ketika graPARI Banda itu- harus mengantor sekitar dua bulan di SO Lhokseumawe.

Setelah sepuluh tahun berkantor di salah satu ruko yang berhadapan dengan Masjid Raya Baitul Rahman, per senin kemarin gw dan temen2 berkemas untuk pindah kantor. Barang2 mulai dikemas dan dibawa ke gedung baru. Selasa besok pelayanan sudah di kantor yang baru.

Kantor baru = Semangat baru.

Wednesday, May 02, 2007

Habib Abdul Rahman Assegaf

Selamat Jalan wahai Ayahanda Muslimin

Dhuhur Senin 7 Rabiul awal 1428 H bertepatan dengan 26 Maret 2007 telah berpulang ke Rahmatullah seorang Guru Mulia, Assayyid Al Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, seorang pembimbing yang siang dan malamnya menyaksikan keluhuran akhlak dan budi pekertinya, termasyhur dengan kelembutan perangainya, termasyhur dengan khusyu'nya, termasyhur dengan keramahannya oleh segenap kalangan masyarakat, orang-orang miskin, orang kaya, pedagang, petani, kyai, ulama, pejabat, bahkan orang-orang awam yang masih belum mendapat hidayah pun menyaksikan kemuliaan akhlak dan keramahan beliau rahimahullah, termasyhur dengan keluasan ilmunya, Guru besar bagi para Kyai dan Fuqaha di Indonesia, tidak berpolitik, siang dan malamnya ibadah, rumahnya adalah madrasahnya, makan dan minumnya selalu bersama tamunya, ayah dan ibu untuk ribuan murid-muridnya.

Kemarin Guru Mulia ini telah berpulang ke rahmatullah, dihantar oleh tangis airmata para pecintanya, Langit dan Bumi menangisi atas kepergiannya, sebagaimana Firman Allah swt ketika menceritakan matinya fir'aun dan pasukannya : "Maka Tiadalah langit dan bumi menangisi kematian mereka" (QS Addukhaan - 29), ayat ini memunculkan makna bahwa wafatnya para shalihin ditangisi oleh langit dan Bumi.


Selamat jalan guru mulia kami, selamat jalan wahai panutan kami, semoga wafatmu menjadi rahmat pula bagi kami sebagaimana hadits Nabi saw : "Hidupku dan wafatku adalah rahmat bagi kalian", semoga wafat guru mulia ini menjadi sebab munculnya beribu semangat baru pada jiwa muslimin muslimat, amiin.

Sebagaimana sabda Nabi saw : "Para shalihin wafat dan wafat, tersisalah sampah bagaikan ampas terigu, yang Allah tak lagi perduli apapun yang menimpa mereka" (shahih Bukhari), yang maksudnya adalah wilayah yang wafat padanya orang shalih dan ulamanya, namun masyarakatnya tak ada yang meneruskan dan tak pula ada benih-benih baru yang meneruskan perjuangannya, maka Allah tak perduli apapun yang menimpa mereka, apakah musibah, bencana alam atau lainnya. Maka semoga kemangkatan guru mulia ini menjadi sebab bangkitnya semangat baru bagi muslimin muslimat, dan memudahkan perjuangan para da'I dan penerus Nabi saw yang akan semakin terbebani dengan beban yang semakin berat.

Jenazah beliau dishalatkan di Bukit Duri Jakarta selatan ba'da dhuhur, lalu diusung ke Kp Lelongok (tempat kelahiran beliau) di Empang bogor Jawa Barat, dan dishalatkan kedua kalinya di masjid Kubah Empang bogor dan dikebumikan disana.Selamat jalan wahai ayahanda kami.

=================================

Dulu waktu masih SMA, sekitar tahun 89-90, gw ama bang Hakim (abang gw) sempet ikut belajar bahasa Arab dengan anak almarhum almaghfurlah, yaitu Habib 'Alwi bin Abdul Rahman bin Ahmad Assagaf di Sawo Kecik Bukit Duri Tebet. Semoga Alloh SWT menerima segala amal almarhum dan mengampuni segala kesalahannya. Amien

indosiar.com, Bogor
- Aktifitas masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat, kemarin (Selasa, 27/3/2007) terganggu. Pusat kota nyaris lumpuh, akibat macetnya seluruh ruas jalan ketika ratusan ribu umat muslim se-Jabodetabek, tumpah ke Kota Hujan untuk mengiringi jenasah ulama besar Habib Abdulrahman bin Ahmad Assegaf, ke peristirahatan terakhirnya di TPU Lolongok, Empang Bogor Selatan, Jawa Barat.

Kericuhan sempat mewarnai prosesi pemakaman. Keranda jenasah tidak dapat dikeluarkan dari mobil ambulance selama satu jam, akibat padatnya massa. Tembok gerbong mesjid roboh ketika massa terus merangsek untuk mencium dan menyentuh keranda. Tangis duka dan doa-doa menggema mengiringi pemakaman keturunan Rasulullah Muhammad ke-35, yang meninggal diusia ke-105 tahun ini.

Bogor seperti dibanjiri lautan putih kemarin. Peristiwa iringan pelayat berbaju putih-putih dan berpeci putih ini, tergolong langka. Ulama yang masih mempunyai Pesantren Jabbul Muslim di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan tersebut, dikenal tidak pernah memungut bayaran, untuk menimba ilmu kepadanya. Habib yang mempunyai jaringan kental dengan pemerintahan Islam sedunia ini, justru yang memberikan dana pembangunan kepada hampir seluruh pesantren di Jabotabek.
(Iwan Kurniawan/Idh)

Syaikh 'Abdul Qaadir al Jiilaanii

Nama lengkap beliau adalah: Abu Shaalih ‘Abdul Qaadir bin Musa bin ‘Abdullah bin Yahya az Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa al Jun bin ‘Abdullah al Mahdi bin Al Hasan al Mutsanna bin Al Hasan bin ‘Ali bin Abii Thoolib. Beliau dilahirkan tahun 470 H, lalu wafat tahun 561 H dan dimakamkan di Baghdad.

Ibunda ‘Abdul Qaadir pernah bercerita:

Semenjak aku melahirkan anakku, ‘Abdul Qaadir, ia tidak pernah menetek pada siang bulan Ramadhan. Suatu kali, lantaran hari berawan, orang-orang tidak bisa melihat bulan sabit guna menentukan telah masuknya Ramadhan. Lalu mereka mendatangiku dan bertanya tentang ‘Abdul Qaadir karena mereka tahu anakku tidak pernah menetek di siang bulan Ramadhan. Aku katakan pada mereka bahwa ‘Abdul Qaadir siang itu tidak menetek. Maka mereka pun tahu bahwa hari itu adalah awal bulan Ramadhan. Sejak itu, ia menjadi terkenal sebagai keturunan orang-orang terhormat (mulia), yang salah satu tandanya tidak mau menetek pada ibunya pada siang bulan Ramadhan.

Al Ghunniyah li Thaalibii Thariiq al Haq buah karya Syaikh Abdul Qaadir al Jiilani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Abad Badruzzaman dan Nunu Burhanudin, Sholat dan Keutamaannya, hal 7 dan 8.