Thursday, June 28, 2007

Kangen

Sunday, June 24, 2007

Workshop

Ahad, 17 Juni 2007

Pagi hari sekitar jam 06.00 (jam 6 di Lhokseumawe beda dengan jam 6 pg di Jakarta. Di sini suasana jam 6 sama seperti jam 5 pg di Jakarta) gw dijemput bang Ijal (driver kantor) untuk berangkat ke Medan. Karena mulai Senin besok akan ada Workshop Area I di Batam. Perjalanan Lhokseumawe-Medan menempuh jarak sekitar lebih dari 300 km dengan waktu tempuh sekitar 6 jam.

Hari libur seperti ini jalan Medan-Banda Aceh cukup lengang. Kecepatan kendaraan bisa maksimal berbeda dengan hari kerja. Tadinya Edi menyarankan berangkat malam guna mengatisipasi gangguan di jalan, karena ngejar pesawat Medan-Batam. Tapi kalau malam keadaan masih cukup riskan, lagipula selama ini belum pernah ada gangguan di jalan(ban bocor dlsb).

Sampai Medan sekitar jam 12 kurang. Gw langsung ke Bandara. Erwin dah nunggu di dalam. Tadi sebelum sampai Polonia gw makan siang di Wong Solo Medan. Menurut kasir, Wong Solo ini memang milik pak Puspo Wardoyo bukan Frenchise seperti yang di Banda dan Lhokseumawe. Di Bandara gw ketemu dengan beberapa teman al: Ito, Ferry, Muji, Ardi, Erwin T, Pak Rukmono, Erwin N dan Faisal. Mereka semua akan berangkat dengan Citilink sekitar jam setengah 2 siang, sementara gw berangkat dengan ticket Sriwijaya sama ama Faisal.

10 kali 10 = Capek Deh. Sriwijaya delay. Mestinya berangkat jam 13.45 ditunda menjadi sekitar jam 4 sore. Alasannya maintenance, klasik!

Di Hang Nadim dijemput ama driver regional Batam menuju hotel Planet Holiday. Di sana sekamar dengan Erwin Nurpatria, teman lama waktu di Banten (bukan waktu 'ngelmu' tapi waktu sama-sama jadi spv CRM Tangerang dan spv SO Cilegon). Malamnya meeting ngebahas untuk bahan Workshop besok hari. Pembahasan sampe jam 12 tengah malam. Ups.. capek juga. Hhh... ngantuk...


Senin, 16 Juni 2007

Hari ini Workshop mulai digelar. Jam setengah 9 peserta Wkshp memenuhi ruang meeting hotel. Arahan diberikan oleh VP tentang apa yang telah dicapai dan blueprint semester II. Utang masih banyak. Realisasi versus target sudah ok kecuali R*****. Utang harus bisa dibayar semester depan. Masih banyak senjata dan amunisi yang belum dioptimalisasi. Analisa SWOT pun sekilas dibahas orang nomor 1 di Area Sumatra ini. Berikut adalah paparan dari para GM termasuk GM NO Sumbagut dan Sumbagsel dilanjut dengan beberapa Mgr dan Spv. Wrkshp hari pertama yang semestinya berakhir sekitar jam 5 sore molor sampai hampir jam 11 malam. Badan terasa pegal, mata ngantuk dan konsentrasi juga mulai gak penuh. Pembahasan dilanjutkan besok.


Selasa, 17 Juni 2007

Ada beberapa agenda yang hari ini harus diselesaikan. Menurut jadwal, acara hanya pembacaan hasil Wrkshp dan penutup. Namun karena masih ada beberapa materi yang belum dibahas, maka pembahasannya jadi hari ini. Acara baru kelar sekitar jam 6 sore. Semakin sore peserta Wrkshp semakin sedikit. Makanya ketika Wrkshp di-break beberapa saat untuk kemudian mulai lagi dengan penandatanganan hasil Wrkshp dan foto bersama, yang tinggal hanya beberapa gelintir peserta saja.

Malamnya ada makan malam bareng mitra Dealer di salah satu rumah makan di Batam.


Rabu, 18 Juni 2007

Pagi-pagi sekali Erwin dah bangun dan mandi pagi. Seperti rencana Erwin, gw dan sebagian besar peserta Wrkshp siap berangkat ke S'pore untuk melihat CommunicAsia. Jam 7 ditunggu di lobby hotel untuk berangkat bersama ke Pelabuhan. Dari bibir pantai Batam kami menggunakan Ferry Wave 9 menuju negeri pulau bernama Singapura.

Ini kali pertam gw ke S'pore. Kalau ngikutin hitungan mestinya ini kali ke empat. Dulu waktu di graPARI MTA (Jakarta Barat) ada dua kali kesempatan berangkat ke negeri Singa tapi gak jadi karena gak begitu berminat. Males! Apalagi ketika itu lagi marak sentimen anti Zionis. Sementara kita tahu S'pore adalah negara paling akrab dengan Israel se Asia Tenggara, atau bahkan se Asia! Kali ketiga adalah ketika GraPARI Maspion (Jakarta Utara) ngadain Employee Gathering. Kali ini gw berencana ikut karena ingin melihat sisi positif negeri luar. Tapi akhirnya gak jadi berangkat karena istri sakit. Jadi kali ini adalah kali pertama gw ke S'pore.

Singapura adalah negeri liliput dengan luas hanya 692.7 km persegi. Jumlah penduduknya saat ini sekitar 4.16 juta jiwa dengan komposisi sebanyak 76.8% etnis Cina, 13,9% Melayu, 7,9% India dan 1,4% etnis lainnya. Dengan luas yang sedikit lebih besar dari Jakarta (661,3 km persegi) dan jumlah penduduk setengah dari Jakarta (8,38 juta) perekonomian S'pore adalah perekonomian yang maju. Ambil contoh saja bisnis Telekomunikasi negeri kita. Telkomsel dan Indosat adalah pemain2 utama bisnis ini. Saham kedua perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini dikuasai Singtel dan STT. Singtel dengan 35% saham di Telkomsel dan STT dengan 40,77% saham di Indosat!

Friday, June 15, 2007

New Setting

Lagi coba-coba setting template baru. Ternyata fitur-fiturnya mantap punya. Selain itu peritah2nya mudah dimengerti. Siip lah.

Malamnya gw coba create new blog untuk Fathimah. Dia tertarik mau punya tempat untuk nulis di internet. Semoga aja dia semakin senang dan lebih tertarik lagi dengan dunia maya yang sarat akan informasi. I love you.

A New Comer

Mulai pertengahan bulan Juni ini GraPARI Lhokseumawe kedatangan satu orang staff baru. Rahmawati namanya. Namun dia cukup membahasakan dirinya dengan panggilan Rahma. Gadis Aceh yang telah lama tinggal di Lhokseumawe. Aaslinya dari mana, gw belum sempet tanya. Sebelum bergabung di Telkomsel sebagai petugas Quick Service, Rahma bekerja di Super Market terbesar di Lhokseumawe, Suzuya, sebagai seorang operator. Kelihaiannya berbicara dalam memperkenalkan produk sambil memutarkan lagu untuk pelanggan tidak perlu diragukan lagi. Gadis yatim piatu ini sebelumnya pernah bekerja di stasiun radio Vina Vira FM Lhokseumawe. Kepiawaiannya dalam mengolah kata dan mampu mengungkapkan sesuatu dengan terstruktur merupakan modal yang baik bagi seorang Quick Service. Kita tahu bahwa sering terjadi miskomunikasi antara Perusahaan dangan pelanggan/pengguna jasa karena ketidakmampuan karyawannya mengkomunikasikan sesuatu dengan baik dan terstruktur. Semoga saja kehadiran Rahma membawa hal yang baik bagi Telkomsel Lhokseumawe.

Selamat bergabung Rahma!

Lhoseumawe, Jum'at 15 Juni 2007

Tuesday, June 12, 2007

Kembali ke Jakarta

Di Sana Rumahku
Dalam Kabut Biru
Hatiku Sedih
Di Hari Minggu

Di Sana Kasihku
Berdiri Menunggu
Di Batas Waktu
Yang Telah Tertentu

Reff.

Ke Jakarta Aku Kan Kembali
Walaupun Apa Yang Kan Terjadi

Kembali Ke Reff.

Pernah Kualami
Hidupku Sendiri
Temanku Pergi
Dan Menjauhi

Lama Kumenanti
Ku Harus Mencari
Atau Ku Tiada
Dikenal Lagi

Kembali Ke Reff.

composed by Koes Plus

Gw kangen berat ama Ibu Kota dan orang-orang terkasih di sana. Dah lebih 3 bulan belum menghirup udara sumpek Jakarta. Entah sampai kapan di rantau orang. Semua pasti ada hikmahnya.

Friday, June 08, 2007

Syurga Rokok

Berapa jumlah perokok di Indonesia? Menurut KORAN TEMPO hari ini, dari total populasi pria Indonesia, sebanyak 69% merokok. Wah, artinya lebih dari separuh lelaki yang ada di Indonesia ini tiap hari memasukkan bahan beracun ke dalam paru-parunya. Angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Cina yang 53.4%, India 29.4% dan Thailand 39.3%.

Mengapa jumlah perokok di Indonesia tinggi? Secara sekilias, ada beberapa penyebab. Pertama, cukai rokok di Indonesia itu sangat rendah dibanding negara lain. Di Amerika Serikat, misalnya, cukai rokok dibandrol sangat tinggi. Ada dua keuntungan yang bisa didapat: pendapatan negara bisa naik dan jumlah perokok menurun. Bukankah semua orang sudah sepakat bahwa merokok itu merugikan kesehatan?

Kedua, iklan rokok benar-benar bebas di negeri ini. Lihatlah sepanjang jalan tol dikotori oleh billboard rokok dari mulai yang nempel di tiang listrik, billboard segedhe bagong di seputar pusat kota dan pusat keramaian, iklan di media cetak, di radio, di televisi. Di negara-negara Eropa tampaknya iklan rokok justru mulai dilarang untuk beberapa media. Lihatlah balap tim F1 Ferrari yang disponsori oleh sebuah merk rokok dipaksa untuk melepas logo rokok itu dari badan jet darat mereka. Dan, mereka bisa mengikuti peraturan itu.

Ketiga, penegakan hukum di negeri ini masih super lembek. Sejak diundangkannya peraturan daerah mengenai larangan merokok di tempat umum, adakah kita mendengar berapa jumlah orang yang sudah dihukum? Adakah kita tahu berapa jumlah uang denda yang sudah ditangguk pemda? Tapi, lihatlah tempat-tempat umum di Jakarta ini. Orang masih bebas merokok di halte, di kendaraan umum, di mall. Bahkan di beberapa instansi pemerintah juga masih nampak orang merokok dengan seenaknya.

Apa sih enaknya merokok? Cuma orang nekad saja yang masih mau membayar untuk membeli racun dan dengan bodohnya memasukkan racun itu ke dalam tubuhnya sendiri.

Foto: stanice.com