Pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2007 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Telkomsel ke 12. Dengan mengusung tema Menjangkau Seluruh Generasi, Telkomsel ingin memplokamirkan produk2nya digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak2 sampai kakek-nenek, dari wong alit (orang kecil) sampe wong gede (para penggede). Pada ultah ke 12 ini Telkomsel , alhamdulillah, masih menjadi pilihan nomor 1 masyarakat Indonesia. 40 juta lebih pengguna selular di Indonesia kepincut dengan produk Telkomsel. Itu berarti sekitar 52% pemakai jaringan selular berbasis GSM menggunakan HALO, As atau simPATI. Terima kasih kepada semua yang telah mempercayakan layanan selularnya kepada kami. Dalam rangka ultah GraPARI Lhokseumawe mengadakan beberapa kegiatan untuk turut memeriahkan perayaan tasyakuran ini. Antara lain:
Khitan Massal![]()
Sebagai wujud syukur atas keberlangsungan perusahaan ini, kami melakukan khitanan massal gratis untuk anak Yatim dan Fakir Miskin yang ada di wilayah sekitar GraPARI Lhokseumawe. Ada 28 anak yang bersedia dikhitan. Sebelum dikhitan ada ritual adat Aceh yang disebut Peseujuk. Ritual doa yang sering digunakan untuk mengiringi acara2 seperti ini. Mungkin tak ubahnya seperti Ratiban, Maulidan atau Marhabanan kalau di Betawi/Jakarta. Yang sedikit beda, di ritual Peseujuk ada memercikkan air yang telah didoakan ke anak2 yang akan dikhitan. Juga ada adegan seperti orang melemparkan benih padi di sawah. Nah yang disebarkan itu berupa seperti gabah padi, terigu dan --- gw lupa. Ketika gw konfirmasi dengan ustadz Yusron -pengajar ngaji di Masjid Raya Baitul Rahman- mengenai ritual ini, beliau menjelaskan bahwa ada kepercayaan di tengah2 masyarakat bahwa jika ada sesuatu yang tidak baik terjadi pada orang yang tidak di-peseujuk- maka ada anggapan itu terjadi karena tidak dilakukan Peusejuk. "Nah pemahaman ini yang berbahaya" kata ustadz Yusron.
Ada tiga yayasan sosial yang diberikan bantuan berupa cash money 1jt untuk operasional kegiatan di yayasan2 tsb. Hal ini pun dalam rangka berbagi kebahagiaan dan rasa syukur kami. Kami berharap agar kiranya kami memperoleh keberkahan dalam menjalankan perusahaan ini, tempat kami semua menggantungkan rizki dan penghasilan. Kiranya sumbangan ini berbuah do'a yang mustajab bagi kelangsungan bisnis kami. Ketiga yayasan tsb adalah:
- PKPU Lhokseumawe
- Yayasan Yatim-Piatu Muhammadiyah Lhokseumawe
- Lembaga Tahfidz Al Qur'anMulai jum'at malem 25 Mei 2007 pertandingan antara karyawan Telkomsel, kiSEL dan outsource lainnya digelar di GraPARI. Pertandingan catur perseorangan memperebutkan piala "Gengsi". Pecatur2 handal dengan elo rating minimal 2700 (taela) siap bertanding. Ada unggulan yang langsung masuk kotak karena kalah pada pertandingan perdana. He he he, makanya hati2 ama kuda hitam.
Fun Games dipusatkan di pantai Rancung Arun. Peserta yang hadir tambah banyak, termasuk TPR. Ada games memasukkan paku ke botol, tarik tambang dan sepak bola pentai. Keluarga gw semua ikut. teteh juga ikut. Yang menarik games ini dilakukan di "Pulau Surut". Dimana tuh? Pulau dimaksud adalah pulau yang muncul ketika air laut surut. Letaknya masih dilokasi wisata Rancung. Yang namanya permainan, meski usia sudah bukan anak-anak lagi tapi games tetap meriah dan ngotot. Arief, staff CAM, memandu acara dengan baik. Banyak hal yang dapat diambil dari permainan ini. Yang paling penting adalah kerja sama dan komunikasi. Semoga semua pihak dapat mengambil hikmah dibalik permainan ini.
Saturday, May 26, 2007
HUT Telkomsel
Friday, May 25, 2007
I s b a l
Tanya
Assalamualaikum
Ustadz, saya ada pertanyaan:
sebenarnya bagaimana hukumnya isbal/ memanjangkan kain sampai melebihi mata kaki untuk laki-laki? Ada yang mengatakan masih terdapat perbedaan pendapat dan mengatakan bolehnya isbal karena dalam menghukumi suatu perbuatan juga harus melihat kondisi sosioantropologi zaman nabi dulu. Mohon penjelasan selengkapnya.
Terima kasih atas perhatian dan bantuannya
Ipung
Ipung Notoatmojoipunxx at eramuslim.com
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Perbedaan pendapat tentang isbal memang sudah lama ada, bukan sebuah hal yang qath'i, meski ada sebagian kalangan yang agaknya tetap memaksakan pendapatnya. Hal itu wajar dan kita harus berlapang dada.
Walaupun sesungguhnya perbedaan pendapat itu tidak bisa dipungkiri. Sebagian mengatakan bahwa memanjangkan kain atau celana di bawah mata kaki hukumnya mutlak haram, apapun motivasinya. Namun sebagian lainnya mengatakan tidak mutlak haram, karena sangat tergantung motivasi dan niatnya.
1. Pendapat Yang Mengatakan Mutlak Haram
Tidak sulit untuk mencari literatur pendapat yang mengharamkan isbal secara mutlak. Fatwa-fatwa dari kalangan ulama Saudi umumnya cenderung memutlakkan keharaman isbal.
Kalau boleh disebut sebagai sebuah contoh, ambillah misalnya fatwa Syeikh Bin Baz rahimahullah. Jelas dan tegas sekali beliau mengatakan bahwa isbal itu haram, apapun alasannya. Dengan niat riya' atau pun tanpa niat riya'. Pendeknya, apapun bagian pakaian yang lewat dari mata kaki adalah dosa besar dan menyeret pelakunya masuk neraka.
Beliau amat serius dalam masalah ini, sampai-sampai fatwa beliau yang paling terkenal adalah masalah keharaman mutlak perilaku isbal ini. Setidaknya, fatwa inilah yang selalu dan senantiasa dicopy-paste oleh para murid dan pendukung beliau, sehingga memenuhi ruang-ruang cyber di mana-mana. Berikut ini adalah salah satu petikan fatwa beliau:
"Apa yang di bawah kedua mata kaki berupa sarung maka tempatnya di Neraka" [Hadits Riwayat Bukhari dalam sahihnya]
"Ada tiga golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah di hari Kiamat, tidak dilihat dan tidak disucikan (dari dosa) serta mendapatkan azab yang sangat pedih, yaitu pelaku Isbal (musbil), pengungkit pemberian dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu." (HR Muslim)
Kedua hadits ini dan yang semakna dengannya mencakup orang yang menurunkan pakaiannya (isbal) karena sombong atau dengan sebab lain. Karena Rasulullah SAW mengucapkan dengan bentuk umum tanpa mengkhususkan. Kalau melakukan Isbal karena sombong, maka dosanya lebih besar dan ancamannya lebih keras.
Tidak boleh menganggap bahwa larangan melakukan Isbal itu hanya karena sombong saja, karena Rasullullah SAW tidak memberikan pengecualian hal itu dalam kedua hadist yang telah kita sebutkan tadi, sebagaiman juga beliau tidak memberikan pengecualian dalam hadist yang lain.
Beliau SAW menjadikan semua perbuatan isbal termasuk kesombongan karena secara umum perbuatan itu tidak dilakukan kecuali memang demikian. Siapa yang melakukannya tanpa diiringi rasa sombong maka perbuatannya bisa menjadi perantara menuju ke sana. Dan perantara dihukumi sama dengan tujuan, dan semua perbuatan itu adalah perbuatan berlebihan-lebihan dan mengancam terkena najis dan kotoran.
Adapun Ucapan Nabi SAW kepada Abu Bakar As Shiddiq ra. ketika berkata: Wahai Rasulullah, sarungku sering melorot (lepas ke bawah) kecuali aku benar-benar menjaganya. Maka beliau bersabda: "Engkau tidak termasuk golongan orang yang melakukan itu karena sombong." [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
Yang dimaksudkan oleh oleh Rasulullahbahwa orang yang benar-benar menjaga pakaiannya bila melorot kemudian menaikkannya kembali tidak termasuk golongan orang yang menyeret pakaiannya karena sombong. Karena dia (yang benar-benar menjaga ) tidak melakukan Isbal. Tapi pakaian itu melorot (turun tanpa sengaja) kemudian dinaikkannya kembali dan menjaganya benar-benar. Tidak diragukan lagi ini adalah perbuatan yang dimaafkan.
Adapun orang yang menurunkannya dengan sengaja, apakah dalam bentuk celana atau sarung atau gamis, maka ini termasuk dalam golongan orang yang mendapat ancaman, bukan yang mendapatkan kemaafan ketika pakaiannya turun. Karena hadits-hadits shahih yang melarang melakukan Isbal besifat umum dari segi teks, makna dan maksud.
Maka wajib bagi setiap muslim untuk berhati-hati terhadap Isbal. Dan hendaknya dia takut kepada Allah ketika melakukannya. Dan janganlah dia menurunkan pakaiannya di bawah mata kaki dengan mengamalkan hadits-hadits yang shahih ini. Dan hendaknya juga itu dilakukan karena takut kepada kemurkaan Alllah dan hukuman-Nya. Dan Allah adalah sebaik-baik pemberi taufiq.
[Fatwa Syaikh Abdul Aziz Ibn Abdullah Ibn Bazz dinukil dari Majalah Ad Da'wah hal 218]
2. Pendapat Yang Mengharamkan Bila Dengan Niat Riya'
Sedangkan pendapat para ulama yang tidak mengharamkan isbal asalkan bukan karena riya, di antaranya adalah pendapat Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang yang dengan sukses menulis syarah (penjelasan) kitab Shahih Bukhari. Kitab beliau ini boleh dibilang kitab syarah yang paling masyhur dari Shahih Bukhari. Beliau adalah ulama besar dan umat Islam berhutang budi tak terbayarkan kepada ilmu dan integritasnya.
Khusus dalam masalah hukum isbal ini, beliau punya pendapat yang tidak sama dengan Syeikh Bin Baz yang hidup di abad 20 ini. Beliau memandang bahwa haramnya isbal tidak bersifat mutlak. Isbal hanya haram bila memang dimotivasi oleh sikap riya'. Isbal halal hukumnya bila tanpa diiringi sikap itu.
Ketika beliau menerangkan hukum atas sebuah hadits tentang haramnya isbal, beliau secara tegas memilah maslah isbal ini menjadi dua.
Pertama, isbal yang haram, yaitu yang diiringi sikap riya'.
Kedua, isbal yang halal, yaitu isbal yang tidak diiringi sikap riya'. Berikut petikan fatwa Ibnu Hajar dalam Fathul Bari.
وفي هذه الأحاديث أن إسبال الإزار للخيلاء كبيرة, وأما الإسبال لغير الخيلاء فظاهر الأحاديث تحريمه أيضا, لكن استدل بالتقييد في هذه الأحاديث بالخيلاء على أن الإطلاق في الزجر الوارد في ذم الإسبال محمول على المقيد هنا, فلا يحرم الجر والإسبال إذا سلم من الخيلاء
Di dalam hadits ini terdapat keterangan bahwa isbal izar karena sombong termasuk dosa besar. Sedangkan isbal bukan karena sombong (riya'), meski lahiriyah hadits mengharamkannya juga, namun hadits-hadits ini menunjukkan adalah taqyid (syarat ketentuan) karena sombong. Sehingga penetapan dosa yang terkait dengan isbal tergantung kepada masalah ini. Maka tidak diharamkan memanjangkan kain atau isbalasalkan selamatdari sikap sombong. (Lihat Fathul Bari, hadits 5345)
Al-Imam An-Nawawi
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah adalah ulama besar di masa lalu yang menulis banyak kitab, di antaranya Syarah Shahih Muslim. Kitab ini adalah kitab yang menjelaskan kitab Shahih Muslim. Beliau juga adalah penulis kitab hadits lainnya, yaitu Riyadhus-Shalihin yang sangat terkenal ke mana-mana. Termasuk juga menulis kitab hadits sangat populer, Al-Arba'in An-Nawawiyah. Juga menulis kitab I'anatut-Thalibin dan lainnya.
Di dalam Syarah Shahih Muslim, beliau menuliskan pendapat:
وأما الأحاديث المطلقة بأن ما تحت الكعبين في النار فالمراد بها ما كان للخيلاء, لأنه مطلق, فوجب حمله على المقيد. والله أعلم
Adapun hadits-hadits yang mutlak bahwa semua pakaian yang melewati mata kaki di neraka, maksudnya adalah bila dilakukan oleh orang yang sombong. Karena dia mutlak, maka wajib dibawa kepada muqayyad, wallahu a'lam.
والخيلاء الكبر. وهذا التقييد بالجر خيلاء يخصص عموم المسبل إزاره ويدل على أن المراد بالوعيد من جره خيلاء. وقد رخص النبي صلى الله عليه وسلم في ذلك لأبي بكر الصديق رضي الله عنه, وقال, " لست منهم " إذ كان جره لغير الخيلاء
Dan Khuyala' adalah kibir (sombong). Dan pembatasan adanya sifat sombong mengkhususkan keumuman musbil (orang yang melakukan isbal) pada kainnya, bahwasanya yang dimaksud dengan ancaman dosa hanya berlaku kepada orang yang memanjangkannya karena sombong. Dan Nabi SAW telah memberikan rukhshah (keringanan) kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq ra seraya bersabda, "Kamu bukan bagian dari mereka." Hal itu karena panjangnya kain Abu Bakar bukan karena sombong.
Maka klaim bahwa isbal itu haram secara mutlak dan sudah disepakati oleh semua ulama adalah klaim yang kurang tepat. Sebab siapa yang tidak kenal dengan Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Al-Imam An-Nawawi rahimahumallah. Keduanya adalah begawan ulama sepanjang zaman. Dan keduanya mengatakan bahwa isbal itu hanya diharamkan bila diiringi rasa sombong. Maka haramnya isbal secara mutlak adalah masalah khilafiyah, bukan masalah yang qath'i atau kesepakatan semua ulama. Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini. Dan itulah realitasnya.
Pendapat mana pun dari ulama itu, tetap wajib kita hormati. Sebab menghormati pendapat ulama, meski tidak sesuai dengan selera kita, adalah bagian dari akhlaq dan adab seorang muslim yang mengaku bahwa Muhammad SAW adalah nabinya. Dan Muhammad itu tidak diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlaq.
Pendapat mana pun dari ulama itu, boleh kita ikuti dan boleh pula kita tinggalkan. Sebab semua itu adalah ijtihad. Tidak ada satu pun orang yang dijamin mutlak kebenaran pendapatnya, kecuali alma'shum Rasulullah SAW. Selama seseorang bukan nabi, maka pendapatnya bisa diterima dan bisa tidak.
Bila satu ijtihad berbeda dengan ijtihad yang lain, bukan berarti kita harus panas dan naik darah. Sebaliknya, kita harus mawas diri, luas wawasan dan semakin merasa diri bodoh. Kita tidak perlu menjadi sok pintar dan merasa diri paling benar dan semua orang harus salah. Sikap demikian bukan ciri thalabatul ilmi yang sukses, sebaliknya sikap para juhala' (orang bodoh) yang ilmunya terbatas.
Semoga Allah SWT selalu menambah dan meluaskan ilmu kita serta menjadikan kita orang yang bertafaqquh fid-din, Amin Ya Rabbal 'alamin.
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
source : eramuslim.com
Lhokseumawe, Jum'at 25 Mei 2007
Thursday, May 24, 2007
Betawi vs Betawi
Pagi-pagi disuguhi berita tentang keributan yang terjadi di bawah jalan layang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. 1 orang meninggal di lokasi kejadian, 1 lagi meninggal setelah 30 menit dirawat di RS, dua orang luka parah bersimbah darah. Miris, gampang sekali nyawa melayang untuk urusan yang tidak jelas. Yang lebih miris bentrokan terjadi antara dua ormas pemuda Betawi, antara FBR (Forum Betawi Rempug) versus IKB (Ikatan Keluarga Betawi). Keduanya menolak jika dikatakan pemicunya adalah rebutan lahan parkir dan uang jago. Lantas apa? Lebih lengkapnya
Sebagai orang Betawi, gw turut prihatin dan malu. Betawi yang dikenal ramah dan relijius sekarang berubah menjadi arogan dan preman. Betawi yang gw kenal, taat dan fanatik dengan Islam meskipun dalam kesehariannya belum tentu islami. Sekarang keadaan banyak berubah. Memang tidak selayaknya membanggakan asal usul. Karena itu kebanggaan-kebanggaan jahiliyyah.
Sebagai orang Betawi, gw turut prihatin dan malu. Betawi yang dikenal ramah dan relijius sekarang berubah menjadi arogan dan preman. Betawi yang gw kenal, taat dan fanatik dengan Islam meskipun dalam kesehariannya belum tentu islami. Sekarang keadaan banyak berubah. Memang tidak selayaknya membanggakan asal usul. Karena itu kebanggaan-kebanggaan jahiliyyah.
Laa izzata illa bil Islam = Tidak ada izzah (harga diri) kecuali dengan Islam.Lhokseumawe, 24 Mei 2007
Wednesday, May 23, 2007
Kunjungan SQ
Tama, spv Service Quality regional Sumbagut sedang mengadakan Roadshow ke GraPARI-GraPARI yang ada di wilayah Sumbagut. Lokasi yang pertama dikunjungi adalah Lhokseumawe. Kalau dikatakan ada kaitannya dengan performansi regional Sumbagut, sudah pasti ada. Karena sebagaimana diketahui Sumbagut di kuartal 1 tahun 2007 ini menempati posisi yang sangat tidak mengenakkan. Terakhir mengenai hasil Mysteri Shopping dimana Sumbagut paling buncit dari 9 regional yang ada. Bukan cuma itu, nilainya pun di bawah target 85%. Jadilah Tama di'roadshow'kan ke GraPARI-GraPARI. :)
"Selamat datang di Lhokseumawe Tem!"
Olympiasel

Kali ini gw gak ikutan, kalah ketika seleksi. Masih belum puas dengan sistem seleksi di sini. Bertanding secara online, yang tingkat kejujuran permainan hanya dirinya dan Tuhan yang tahu. Maklum saja yang ikut seleksi dari wilayah yang berjauhan, ada yang dari Sumbagsel, Sumbagteng dan Sumbagut. Untuk bertemu head to head agak susah, maka sistem seleksi secara online jadi pilihan. Kita tunggu aja hasilya.
Pengumuman Hasil Seleksi Haji Telkomsel 2007
Sore sekitar jam 17.05 WIB masuk ke inbox email gw pengumuman hasil Seleksi Haji tahun 2007. Adalah H. Soewarno sebagai salah seoarang panitia yang membroadcast ke milis muslim-l. Ada 13 karyawan Telkomsel yang berangkat ke tanah suci atas biaya full dari perusahaan. Angka Tiga Belas adalah angka yang dihasilkan dari 1:200 populasi karyawan muslim di Telkomsel. Saat ini jumlah karyawan muslim yang bekerja di Telkomsel adalah2.789.
Ada beberapa nama yang gak asing bagi gw yang berangkat menjadi kafilah Haji Telkomsel gelombang ke 7 (Haji Abidin diadakan sejak 2003) an : Ade Muzawir, Amroni Mas'ud, Tjahyono alias Jajo dan Hening (istrinya Arfansyah, keduanya karywan Telkomsel). 'Ala kulli haal selamat kepada semua Calhaj (Calon Haji) Telkomsel. Semoga Alloh menerima hajji antum semua.
Labbayka Allohumma labbayk, Labbayka laa syariika laka labbayk. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulka, laa syariika laka.
Aku penuhi panggilanMu ya Rabb, aku penuhi. Aku penuhi panggilanMU, tiada sekutu bagiMU, Aaku penuhi panggilanMU. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kekuasaan adalah milikMu semata, tiada sekutu bagiMU
Lhokseumawe, 23 Mei 2007
Tuesday, May 22, 2007
Spontan Uhuyy...!
Kalo kata para Fotografer, yang sulit itu moment-nya. Bagi mereka, mendapatkan moment yang pas punya arti tersendiri, lebih dari sekedar apresiasi yang didapatkan.
Untuk melihat aksi Salman silakan klik di sini
Lhokseumawe, Selasa 22 Mei 2007
Sunday, May 20, 2007
Pantai Ujong Blang
Pantai Ujong Blang termasuk pantai pesisir timur pulau Sumatera. Pantai ini berada di kotamadya Lhokseumawe Aceh Utara. Panjangnya hanya beberapa ratus meter. Tapi inilah ikon pantai Lhokseumawe. Airnya cukup jernih dengan gelombang ombaknya yang tidak terlalu tinggi dan kencang. Di bibir pantai banyak terdapat rumah2 makan singgah, tempat masyarakat sekitar dan pelancong menghabiskan waktu sambil memandangi deburan ombak yang kian kemari. Hari Ahad/Minggu menjadi waktu favorit untuk mengisi liburan di tepi pantai Ujong Blang. Dapat dikatakan kota Lhokseumawe adalah kota dengan sedikit alternatif hiburan dan obyek wisata. Oleh karenanya pantai Ujong Blang menjadi obyek utama warga untuk rehat bersama keluarga atau kekasih tercinta.
Foto Ujong Blang di atas adalah rangkaian foto yang gw susun sehingga menjadi foto panorama. Berkat bantuan HP berkamera digital Nokia N73 dan program aplikasi Photoshop, rangkaian 4 foto berbeda dapat disatukan dan dipoles dengan warna sedikit berbeda. Foto gw ambil Sabtu sore kemarin 19 Mei 2007 sekitar jam 6 sore. Gw ama Fathimah dan Salman sengaja ke Ujong Blang untuk melihat kerusakan yang ditimbulkan oleh gerusan ombak seperti yang ramai diberitakan media cetak dan elektronik. Ketika gw sampai, ada satu eskavator atau yang sejenis sedang membersihkan jalan utama Ujong Blang yang tertutup pasir pantai. Timbunan pasir cukup tinggi, ada sekitar 10-15 cm dan ini sangat mengganggu kelancaran arus kendaraan yang melewati jalan tsb. Gw gak sengaja ingin buat foto panorama tapi ketika melihat hasil jepretan N73 kok kayaknya bagus nih kalo dirangkai, jadilah hasilnya spt gambar di atas.
Mengenai berita tentang gelombang air laut yang tinggi di beberapa wilayah di Indonesia, alhamdulillah Lhokseumawe tidak terlalu parah. Di Muara Angke Jakarta Utara kemarin ada kabar bahwa air laut pasang menggenangi rumah di sekitar pantai sampai radius 500 meter dari bibir pantai. Alhamdulillah di sini tidak sampai seperti itu dan mudah2an tidak menjadi lebih parah. Amien.
Lhokseumawe - Ahad - 20 - Mei - 2007