Monday, March 26, 2007

Mulai Lagi



Setelah sekian lama menghilang, sekarang muncul lagi. Banyak yang sudah berubah dibanding tahun awal blog ini dibuat. Sekarang gw dah tidak di Jakarta lagi. Gw dah jauh dari pusat pemerintahan. sekarang gw menjadi perantau di negeri orang. Meski masih sama2 Indonesia. Per Desember 2006 yl, gw resmi jadi warga Lhokseumawe.

Dari Bekasi di tahun 2001 gw pindah ke Kebon Baru, ke kontrakannya Cik Enjen (sepupu nyokap) di tahun 2003. Setahun kemudian gw mutasi ke Tangerang. Dapat tugas dan tanggung jawab baru di graPARI Tangerang. Jarak yang cukup jauh dan waktu tempuh yang tidak dapat diprediksi (maklum Jakarta) membuat gw memutuskan untuk pindah kontrak ke Kelapa Dua Tangerang. Dua tahun di GraPARI Banten, lagi2 gw di mutasi ke Jakarta Barat. Masih dengan tanggung jawab yang sama, Spv. CRM. Rumah di Bidar XI yang tadinya gw kontrak akhirnya gw beli. Sampe sekarang masih nyicil dan habis kira2 tahun 2009. Dua tahun di Jakbar kembali gw dimutasi ke Jakarta Utara. Di sini gw merasa sangat kerasan dengan situasi kerja. Anak2nya yang kompak dan mampu untuk diandalkan membuat gw semakin betah dan dapat berimprovisasi dalam hal program dan kegiatan. Jakarta Utara memang fantastis! Sayang gw cuma enam bulan di sana. Bulan Mei 2006 gw terima SK, Desember 2006 gw harus cabut dari sana. Masa yang singkat namun banyak hal positif yang gw dapat dari Jakarta Utara. Thanks ya temen2.

Tugas gw berikutnya adalah Lhokseumawe. Gak kebayang dimana yang namanya Lhokseumawe. Yang gw tahu cuma Banda Aceh. Kepalang tanggung, tugas harus dipikul, seberat apa pun bebannya. Lingkup gw selama ini cuma sekitar layanan pelanggan dan loyalty, sekarang harus menguasai tetek bengek tentang sales, marketing, keuangan, sdm dan lainnya. Sekarang tugas gw mengetur graPARI. Inget kata Khodimul Haromayn atau pelayan dua Tanah Suci yang melekat pada raja Arab Saudi. Begitu juga (mungkin) dengan gw, Khodimul GraPARI atau pelayan GraPARI. Yah gw harus mengurus segala hal yang terkait dengan GraPARI, meski dalam operasionalnya gw dibantu banyak orang. Inget, Khodim bukan Khodam. Kalo Khodam kan Jin! he he he.

3 bulan gw bolak-balik Jakarta-Lhokseumawe membuat gw habis tenaga dan biaya. Meskipun gw merasa enjoy aja (kayak iklan rokok aja). Tiap pulang gw butuh waktu 12 jam perjalanan. 6 jam jalur darat Lhokseumawe-Medan dan 2 jam penerbangan Medan-Jakarta. Plus 3 jam waktu tunggu bandara, perjalanan bandara-rumah dll. Itu artinya untuk pp gw menghabiskan waktu 24 jam atau sehari-semalam. Belum biaya. Gw gak usah sebut, lo bisa itung sendiri lah. Pesawat Medan-Jakarta pp dengan penerbangan yang murah aja sekitar 900ribuan belum tiket bus antar kota. Namun itu semua terbayar dengan jumpa keluarga, handai tolan dan kampung halaman. Ups... capek hilang ketika kaki sampai di depan halaman rumah. Udara Tangerang yang menyapu telingan cukup membuat lelah pergi entah kemana. Taela.

Ternyata perhitungannya bukan cuma masalah waktu dan biaya. Ada hal yang lebih penting yang tak masuk kalkulasi, pendidikan anak dan perkembangan mental mereka. Gw gak bisa mendebat dan adu argumentasi dengan istri ketika dia terus mendesak agar diikutsertakan kemana gw pergi. Fathimah, Salman dan 'Aisyah butuh figur seorang ayah, seorang pemimpin, yang bukan hadir hanya diakhir pekan. Dug... seolah mentok pikiran gw sampe ubun-ubun. Istri gw rela meninggalkan kota sebesar Tangerang untuk ikut suami ke kota kecil yang -sorry- jauh dari 'peradaban'. Lhokseumawe kalah segalanya jika dibandingkan Tangerang, apalagi Jakarta. Tapi itu hanya sekilas dan belum didasarkan pada perhitungan yang real. Apa pun yang terjadi, kita harus tetap bersama, demikian berulang kali istri ucapkan.

Maka Senin 12 Maret 2007 waktu yang dipilih untuk memberangkatkan semua anggota keluarga termasuk Ayi sang kapten dalam urusan General Affair (alias pembantu umum). Selasa jam 2 dinihari kami tiba di Lhokseumawe. Semua penginapan dalam kota full book. Yang tersisa ada di Hotel Samudra. Semua sudah lelah dan ingin segera istirahat.

Sekarang keluarga sudah 2 minggu di kota ini. Tampak Fathimah dan Salman mulai menikmati kota yang hanya punya satu lokasi wisata berupa pantai dan satu Hypermarket bernama Suzuya. Fathimah pun mulai bersekolah di Yapena (Yayasan Pendidikan Arun). Sementara Salman masih betah di rumah. 'Aisyah semakin pintar dan bertambah kepintarannya hari demi hari. Lhokseumawe... kota kecil yang semoga penuh berkah...
Ya Robb, jadikan kami keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah. Amien
Jadikah tempat ini membawa keberkahan bagi kami juga usaha yang kami kerjakan.
Bukakanlah kami pintu-pintu rizki yang halal dan luas agar kami bisa berbagi untuk keluarga dan orang-orang yang kekurangan.
Ya Robb, jauhkan dari kami sifat ujub, sombong dan keras hati.
Terimalah amal iabadah kami dan ampuni salah dan khilaf kami.
Amien.
Lhokseumawe, 26 Maret 2007.

0 comments: