Friday, June 08, 2007

Syurga Rokok

Berapa jumlah perokok di Indonesia? Menurut KORAN TEMPO hari ini, dari total populasi pria Indonesia, sebanyak 69% merokok. Wah, artinya lebih dari separuh lelaki yang ada di Indonesia ini tiap hari memasukkan bahan beracun ke dalam paru-parunya. Angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Cina yang 53.4%, India 29.4% dan Thailand 39.3%.

Mengapa jumlah perokok di Indonesia tinggi? Secara sekilias, ada beberapa penyebab. Pertama, cukai rokok di Indonesia itu sangat rendah dibanding negara lain. Di Amerika Serikat, misalnya, cukai rokok dibandrol sangat tinggi. Ada dua keuntungan yang bisa didapat: pendapatan negara bisa naik dan jumlah perokok menurun. Bukankah semua orang sudah sepakat bahwa merokok itu merugikan kesehatan?

Kedua, iklan rokok benar-benar bebas di negeri ini. Lihatlah sepanjang jalan tol dikotori oleh billboard rokok dari mulai yang nempel di tiang listrik, billboard segedhe bagong di seputar pusat kota dan pusat keramaian, iklan di media cetak, di radio, di televisi. Di negara-negara Eropa tampaknya iklan rokok justru mulai dilarang untuk beberapa media. Lihatlah balap tim F1 Ferrari yang disponsori oleh sebuah merk rokok dipaksa untuk melepas logo rokok itu dari badan jet darat mereka. Dan, mereka bisa mengikuti peraturan itu.

Ketiga, penegakan hukum di negeri ini masih super lembek. Sejak diundangkannya peraturan daerah mengenai larangan merokok di tempat umum, adakah kita mendengar berapa jumlah orang yang sudah dihukum? Adakah kita tahu berapa jumlah uang denda yang sudah ditangguk pemda? Tapi, lihatlah tempat-tempat umum di Jakarta ini. Orang masih bebas merokok di halte, di kendaraan umum, di mall. Bahkan di beberapa instansi pemerintah juga masih nampak orang merokok dengan seenaknya.

Apa sih enaknya merokok? Cuma orang nekad saja yang masih mau membayar untuk membeli racun dan dengan bodohnya memasukkan racun itu ke dalam tubuhnya sendiri.

Foto: stanice.com

0 comments: